Bikasmedia.com, Konawe Selatan – Dijuluki Indonesia Mini dengan Ibu Kotanya Andoolo, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang dimekarkan dari Kabupaten Konawe pada tanggal 2 Mei 2003 lalu terus menunjukkan kemajuannya.
Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan termasuk perkantoran sebagai tempat pelayanan masyarakat terus dibenahi dan dilengkapi dan secara perlahan masuk kategori menjadi Kabupaten berkembang.
Di bawah kepemimpinan Bupati Konsel H Surunuddin Dangga di dua periode pemerintahannya dengan tagline Desa Maju Konsel hebat semakin menunjukkan kesejahteraan yang makin baik.
Sejumlah penghargaan atas prestasinya sudah tak terhitung lagi, mulai penurunan angka kemiskinan, penurunam stunting, imflasi hingga penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) telah mendapat penghargaan, baik dari Pemerintah Provinsi maupun dari Pemerintah Pusat.
Namun demikian, kesuksesan dan kemajuan yang diperoleh tersebut masih masih terus dibenahi dan ditingkatkan, khususnya tingkat kedisiplinan Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemda Konsel. Disektor ini, Bupati Konsel H Surunuddin Dangga tak henti hentinya mengingatkan, kiranya ASN dan Pejabat lingkup Pemda Konsel untuk fokus dan bermukim di Ibu Kota Konsel
“Kami di Pemerintahan dalam setiap pengangkatan dan pelantikan pejabat Eselon II, III dan IV selalu ada fakta integritas. Salah satunya adalah menetap da bermukim di Ibukota. Fasilitas rumah dinas dan kelengkapan infrastruktur terus dilengkapi,”ujarnya kepada awak media saat menggelar Konperensi pers beberapa waktu lalu.
Menurut Bupati dua periode ini, dalam rangka pelayanan prima terhadap masyarakat, pembangunan segala bidang terus diintensifkan dan dilengkapi, termasuk membangun jaring jaring jalan di Ibukota.
“Para pejabat di Konsel telah dibangunkan fasilitas rumah dinas, kendaraan dan lainnya. Bahkan ibu Sekda juga telah diinstruksikan, jika ada rumah Dinas atau kendaaan Dinas terbengkalai dan tidak dipakai atau digunakan sebagaimana mestinya untuk ditarik saja dan dilakukan evaluasi,”katanya.
Suami Hj Nurlin ini mengakui, jika kekurangan aparatur sipil negara atau pejabat di Konsel masih banyak meninggalkan ibukota dan bermukim di Kendari dan di daerah lain itu karena hanya untuk memudahkan tugas saja. Misal, jika ada kegiatan di Kota Kendari, Pejabat, termasuk Bupati berangkatnya dari Kendari, termasuk jika ada kunjungan kerja di wilayah Timur Konsel di daerah Moramo, Kolono dan Laonti juga efektifnya dari Kendari.
“Meski demikian, ASN dan Pejabat di Konsel selalu diingatkan untuk tetap dan bermukim di Ibukota Konsel di Andoolo. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pelayanan, termasuk perputaran ekonomi di Ibukota juga semakin baik,”tandasnya.