Sebuah Sorotan pada Ketimpangan dan Rentannya Profesi Guru

Ketgam. Guru Hinorer SDN 4 Baito, Supriyani, S.Pd
Dengarkan Berita

BIKASMEDIA.COM, KONAWE SELATAN – Kasus Ibu Supriyani, seorang guru honorer di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, yang dituduh memukul muridnya, telah menjadi sorotan nasional. Kasus ini memunculkan berbagai pertanyaan mengenai perlindungan terhadap profesi guru, ketimpangan kekuasaan, dan proses hukum di Indonesia.

Kronologi, Tuduhan Pemukulan, Supriyani dituduh memukul muridnya yang merupakan anak seorang polisi.

Supriyani mengalami tekanan dan bahkan disomasi oleh Bupati Konawe Selatan setelah mencabut kesepakatan damai.

Kasus ini viral di media sosial dan menarik perhatian publik serta berbagai organisasi masyarakat.

Terjadi perdebatan hukum terkait kasus ini, dengan berbagai pihak memberikan pendapat yang berbeda.

BACA JUGA :  Bupati Surunuddin Melepas Keberangkatan 30 Jema'ah Umrah Tahun 2023

Kasus ini mengungkap betapa rentannya posisi guru, terutama guru honorer, terhadap tuduhan dan tekanan.

Banyak yang mempertanyakan apakah proses hukum yang dijalankan sudah adil dan obyektif.

Keterlibatan Bupati Konawe Selatan dalam kasus ini menimbulkan pertanyaan tentang intervensi kekuasaan dalam proses hukum.

Kasus ini memperkuat stigma negatif terhadap guru, seolah-olah semua guru berpotensi melakukan kekerasan terhadap murid.

Kasus ini menciptakan ketidakpastian hukum bagi para guru, terutama dalam menjalankan tugasnya.

Baik guru maupun murid yang terlibat dalam kasus ini kemungkinan mengalami trauma psikologis.

Kasus ini merusak reputasi pendidikan di daerah tersebut dan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap para guru.

Guru perlu mendapatkan perlindungan hukum yang lebih kuat agar dapat menjalankan tugasnya dengan tenang.

BACA JUGA :  HARI LAHIR PANCASILA DAN PEMUDA

Kasus ini menjadi pengingat bahwa kualitas pendidikan tidak hanya terkait dengan prestasi akademik, tetapi juga dengan lingkungan belajar yang aman dan nyaman.

Dialog antara guru, orang tua, dan pihak sekolah perlu ditingkatkan untuk mencegah terjadinya konflik.

Sistem hukum perlu terus diperbaiki agar lebih adil dan obyektif, terutama dalam menangani kasus yang melibatkan anak-anak.

Kasus Ibu Supriyani adalah sebuah cerminan dari permasalahan yang lebih luas dalam sistem pendidikan dan hukum di Indonesia. Semoga kasus ini dapat menjadi momentum untuk melakukan perbaikan dan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi para guru.

Penulis: Ibrahim IsnanEditor: Redaksi
error: Content is protected !!